Jumat, 02 Maret 2018

The Legend Of Surabaya Dan Terjemahannya

The legend of Surabaya yakni sebuah dongeng legenda asal Jawa Timur. Cerita ini sering di muat dalam teks Narrative Text. Berikut yakni kisah The Legend of Surabaya dalam bahasa inggris dan terjemahannya.

The Legend of Surabaya

A long time ago in East Java there were two strong animals, Sura and Baya. Sura was a shark and Baya was a crocodile. They lived in the sea.

Pada jaman lampau di Jawa Timur ada dua hewan yang kuat. Sura dan Baya. Sura yakni sebuntut Hiu dan Baya yakni sebuntut Buaya. Mereka tinggal di laut.

Actually, they were friends. But when they were hungry, they were very greedy. They did not want to share their food. They would fight for it and never stop fighting until one of them gave up.

Pada dasarnya mereka yakni kawan. Aka tetapi dikala mereka lapar, merkea menjadi sangat rakus. Mereka tidak ingin membagi kuliner mereka. Mereka akan laga dan tidak pernah laga sampai salah seorang menyerah.

It was a very hot day. Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat.

Hari datang tiba mejadi gerah. Sura dan Baya mencari makanan. Tiba datang Baya melihat sebuntut Kambing.

Yummy, this is my lunch,” said Baya.

“ Yummy, ini yakni makan siangku,” kata Baya.

“No way! This is my lunch. You are greedy! I had not eaten for two days!” said Sura.

“ tidak ini yakni makan siangku. Kamu rakus ! Saya belum makan selama dua hari !” kata Sura. vThen Sura and Baya fought again. After several hours, they were very tired. Sura had a plan to stop their bad behavior.

Kemudian Sura dan Baya laga lagi. sehabis beberapa Jam, mereka kelelahan dan berencana untuk menghentikan kebiasaan jelek mereka.

“I’m tired of fighting, Baya,” said Sura.

“ Saya lelah berkelahi, Baya” kata Sura. “Me too. What should we do to stop fighting? Do you have any idea?” asked Baya. “ Saya Juga, apa seharusnya kita berhenti berkelahi? Apakah engkau puny aide ? “ kata Baya.

Yes, I do. Let’s share our territory. I live in the water, so I look for food in the sea. And you live on the land, right? So, you look for the food also on the land. The border is the beach, so we will never meet again. Do you agree?” asked Sura.

“ ya, saya punya. Mari kita membag wilayah kita. Saya tinggal di air , sehingga saya mencari makan di laut. Dan kamu tinggal di daratan, Benarkah? Sehingga engkau mencar kuliner juga di daratan. Perbatasannya yakni pantai. Sehingga kita tidak pernah bertemu lagi. apakah engkau setuju? “ Tanya Sura.

Hmm... let me think about it. OK, I agree. From today, I will never go to the sea again. My place is on the land,” said Baya.

“ hmmm. Ijinkan saya berpikir doloe. OK. Saya Setuju, mulai hari ini, saya tidak akan pernah ke maritim algi. Tempat saya yakni daratan, Kata Baya.

Then they both lived in the different places. But one day, Sura went to the land and looked for some food in the river. He was very hungry and there was not much food in the sea. Baya was very angry when he knew that Sura broke the promise.

Kemudian mereka tinggal di kawasan yang tidak sama. Akan tetapi suatu hari. Sura pergi ke daratan dan mencari kuliner di sungai. ia sangat lapar dan tidak ada kuliner di Laut. Baya murka dikala ia mengetahui bahwa Sura sudah mengingkari janji.

“Hey, what are you doing here? This is my place. Your place is in the sea!”

“ hey, apa yang sedang engkau lakukan disini? Ini yakni kawasan aku. Tempat mu yakni lautan!”

“But, there is water in the river, right? So, this is also my place!” said Sura. “ akan tetapi ada air di sungai, benarkah? Sehingga ini juga tempatku!” kata Sura. Then Sura and Baya fought again. They both hit each other. Sura bite Baya's tail. Baya did the same thing to Sura. He bit very hard until Sura finally gave up. He went back to the sea. Baya was very happy. He had his place again.

Kemudian Sura dan Baya berkelah lagi. mereka berdua saling memukul satu sama alin. Sura Menggigt buntut Baya. Baya melaksanakan hal yang sama pada Sura. Dia menggigit sampai Sura akibatnya menyerah. Dia kembali lagi ke Lautan. Baya sangat senang. Dia menguasai tempatnya lagi.

The place where they were fighting was a mess. Blood was everywhere. People then always talked about the fight between Sura and Baya. They then named the place of the fight as Surabaya, it’s from Sura the shark and Baya the crocodile. People also put their war as the symbol of Surabaya city.

Tempat mereka laga menjadi berantakan. Darah dimana mana. Orang orang lalu menyampaikan pertempuran antara Sura dan Baya. Kemudian mereka menyebutnya dengan Surabaya.kata itu berasal dari Sura yang berarti Hiu dan Baya yang berarti buaya. Orang orang juga menganggap pertempuran itu sebagai symbol kota Surabaya.

0 komentar

Posting Komentar