Bawang Merah dan Bawang putih yakni sebuah dongeng nusantara yang sangat terkenal, dongeng ini memiliki nilai moral atau Moral Value yang sangat baik dan mendidik. Berikut ini yakni Cerita Narrative Text berjudul “ Bawang Merah and Bawang Putih” beserta arti dan pembahasannya. Cerita ini memiliki nilai Moral ; Kita harus baik pada tiruana orang, kita harus iklas memmenolong, kita harus saling memaafkan, kita harus tidakboleh rakus terhadap harta dan iklas memmenolong.
Bawang Putih lived with her step mother and her step sister, Bawang Merah. Bawang Putih’s mother died when she was a baby. Her father remarried another woman and later her step sister was born. Unfortunately, not long after that her father died. Since then, Bawang Putih’s life was sad. Her step mother and her step sister treated Bawang Putih badly and always asked her to do all the household chores.
Bawang putih tinggal dengan abang ibu tiri dan abang tiri., yang berjulukan Bawang Merah. Ibu dari Bawang Putih meninggal dikala ia sedang bayi. Ayahnya berkeluarga lagi dengan perempua lain dan kemudian adik tirinya lahir. Malangnya, tidak usang setelah itu ayahnya meninggal. Sejak kemudian, Kehidupan Bawang Putih menyedihkan. Ibu tiri dan sudari tirinya memperlakukan Bawang Putih dengn jelek dan selalu menyuruhnya untuk melaksanakan pekerjaan rumah tangga.
One morning, Bawang Putih was washing some clothes in a river. Accidentally, her mother’s clothes were washed away by the river. She was really worried so she walked along the river side to find the clothes. Finally she met an old woman. She said that she kept the clothes and would give them back to Bawang Putih if she helped the old woman do the household chores. Bawang Putih helped her happily. After everything was finished, the old woman returned the clothes. She also gave Bawang Putih a gift. The old woman had two pumpkins, one pumpkin was small and the other one was big. Bawang Putih had to choose one.
Suatu pagi, Bawang Putih sedang mencuci baju di sebuah sungai. Secara tidak sengaja, pakain ibuya terhanyut ke sungai. Dia sungguh kawatir sehingga ia menyusuri sungai untuk menemukan pakaian tersebut. Akhirnya ia bertemu dengan perempuan bau tanah ia menyampaikan ia akan mempersembahkan kembali pakainnya kembali jikalau ia memmenolong perempuan bau tanah tersebut melaksanakan pekerjaan rumah tangga. Bawang Putih memmenolongnya dengan bahagia hati. Sesudah segala sesuatu selesai, Wanita bau tanah tersebut mengembalikan pakaiannya. Dia juga mempersembahkan Bawang Putih hadiah. Wanita bau tanah terebut memiliki dua buah Labu, satu Labu berukuran kecil dan satunya lagi berukuran besar. Bawang Putih Memilih yang kecil.
Bawang Putih was not a greedy girl. So she took the small one. After thanking the old woman, Bawang Putih then went home. When she arrived home, her step mother and Bawang Merah were angry. They had been waiting for her all day long. Bawang Putih then told about the clothes, the old woman, and the pumpkin. Her mother was really angry so she grabbed the pumpkin and smashed it to the floor. Suddenly they all were surprised. Inside the pumpkin they found jewelries. “Bawang Merah, hurry up. Go to the river and throw my clothes into the water. After that, find the old woman. Remember, you have to take the big pumpkin,” the step mother asked Bawang Merah to do exactly the same as Bawang Putih’s experience. Bawang Merah immediately went to the river. She threw the clothes and pretended to search them. Not long after that, she met the old woman. Again she asked Bawang Merah to do household chores. She refused and asked the old woman to give her a big pumpkin. The old woman then gave her the big one. Bawang Merah was so happy. She ran very fast. When she arrived home, her mother was impatient. She directly smashed the pumpkin to the floor. They were screaming. There were a lot of snakes inside the pumpkin! They were really scared. They were afraid the snakes would bite them. “Mom, I think God just punished us. We had done bad things to Bawang Putih. And God didn’t like that. We have to apologize to Bawang Putih,” said Bawang Merah.
Bawang Putih yakni bukan seorang gadis yang rakus. Sehingga ia mengambil yang kecil. Sesudah berterimakasih pada perempuan bau tanah itu, Bawang Putih kembali ke rumahna. Etika ia hingga di Rumah, Ibu tiri dan Bawang merah marah. Mereka berdua sudah menunggu selama seharian. Bawang Putih kemudian menceritakan tentng pakaian, perempuan bau tanah dan labu. Ibu nya kemudian sangat murka sehingga ia merebut Labu tersebut dan membantingnya ke lantai. Tiba datang mereka tiruana terkejut. Didalam labu tersebut mereka menemukan perhiasan. “ Bawang Merah, segeralah. Pergi ke sungai dan lemparkan pakaian Pakaianku ke dalam sungai. Sesudah itu, cari perempuan bau tanah . ingat, engkau harus mengambil labu yang besar.,” ibu tirinya meminta Bawang Merah untu melaksanakan hal yang sama dengan pengalaman Bawang Putih. Bawang Merah dengan segera pergi ke sungai. Dia melempar pakaian dan berpura pura untuk mencarinya. Tidak usang setelah melaksanakan itu., ia bertemu dengan perempuan tua. Lagi perempuan bau tanah tersebut menyuruh Bawang Merah untuk melaksanakan pekerjaan rumah tangga.. ia menolak dan meminta Wanita bau tanah untuk memdiberinya labu yang besar. Wanita Tua kemudian memdiberinya yang besar. Bawang merah sangat senang. Dia berlari dengan sangat cepat. Ketika ia hingga di rumah, ibunya sudah tidak sabar. Dia pribadi membanting Labu tersebut ke dalam lantai. Mereka tiruana menjerit. Ada beberapa ular didalam labu tersebut. Mereka tiruana ketakutan. Mereka takut ular tersebut akan menggigit. .” ibu, saya rasa Tuhan sudah menghukum kita. Kita sudah melaksanakan hal hal jelek pada Bawang Putih. Dan Tuhan tidak menyukainya. Kita harus meminta maaf kepada Bawang Putih,” kata bawang Merah.
Finally both of them realized their mistakes. They apologized and Bawang Putih forgave them. Now the family is not poor anymore. Bawang Putih decided to sell all the jewelries and used the money for their daily lives.
Akhirnya mereka berdua menyadari kesalahannya. Mereka meminta maaf dan Bawang Putih memaafkan mereka. Sekarang keluarg tersebut tidak miskin lagi. Bawang Putih tetapkan untuk menjual tiruana suplemen dan memakai uang tersebut untuk kebutuhan sehari – hari.
0 komentar
Posting Komentar