Minggu, 04 Maret 2018

Narrative Teks The Smartest Parrot Dan Terjemahannya

The Smartest Parrot

Once upon time, a man had a wonderful parrot. There was no other parrot like it. The parrot could say every word, except one word. The parrot would not say the name of the place where it was born. The name of the place was Catano.

Suatu ketika, seorang laki laki memiliki sebuah burung Beo yang pintar. Tidak ada satupun burung Beo yang menyerupai miliknya. Burung tersebut sanggup menyampaikan setiap kata, kecuali satu kata. Burung Beo tersebut tidak akan menyampaikan nama kawasan dimana beliau dilahirkan. Nama kawasan tersebut ialah Catano.

The man felt excited having the smartest parrot but he could not understand why the parrot would not say Catano. The man tried to teach the bird to say Catano however the bird kept not saying the word.

laki laki tersebut sangat bahagia memiliki burung Beo paling berilmu akan tetapi beliau tidak memahami kemana burung beo tersebut tidak sanggup menyampaikan Catano. Laki laki tersebut mencoba untuk mengajari burung untuk menyampaikan Catano akan tetapi burung tersebut tidak bisa.

At the first, the man was very nice to the bird but then he got very angry. “You stupid bird!” pointed the man to the parrot. “Why can’t you say the word? Say Catano! Or I will kill you” the man said angrily. Although he tried hard to teach, the parrot would not say it. Then the man got so angry and shouted to the bird over and over; “Say Catano or I’ll kill you”. The bird kept not to say the word of Catano.

Pertama tama, laki laki tersebut sabar kepada burung akan tetapi lalu beliau murka dan menyampaikan “ engkau burung bodoh” tunjuk sang laki laki terbeut ke burungnya. “ mengapa engkau tidak sanggup menyampaikan ? katakana Catano! Atau akau akan membunuhmu” kata laki laki tersebut dengan nada marah. Meskipun beliau sudah mencoba dengan keras mengajari, Burung Beo tersebut tidak sanggup mengatakannya. Kemudian laki laki tersebut menjadi sangat murka dan berteriak ke burung lagi dan lagi. . “ katakana Catano atau saya akan membunuhmu.” Burung tersebut tetap tidak menyampaikan kata Catano.

One day, after he had been trying so many times to make the bird say Catano, the man really got very angry. He could not bear it. He picked the parrot and threw it into the chicken house. There were four old chickens for next dinner “You are as stupid as the chickens. Just stay with them” Said the man angrily. Then he continued to humble; “You know, I will cut the chicken for my meal. Next it will be your turn, I will eat you too, stupid parrot”. After that he left the chicken house.

Suatu hari, setelah beliau mencoba berkali kali untuk membuat si Burung tersebut menyampaikan Catano, laki laki tersebut menjadi sangat marah. Dia tidak sanggup menahannya lag. Dia membawa Beo tersebut dan melemparkannya ke dalam sangkar Ayam. Ada empat ayam renta untuk dijadikan makan malam. “ engkau sama bodohnya dengan ayam ayam ini. Tingglah bersama mereka” kata laki laki terebut dengan marah. Kemudian beliau melanjutkan dengan nada lemah ; “ engkau tahu, saya akan menyembelih ayam ini untuk makan malam. Kemudian diberikutnya giliranmu, saya akan memakanmu juga. Burung bodoh” lalu beliau meninggalkan sangkar ayam tersebut.

The next day, the man came back to the chicken house. He opened the door and was very surprised. He could not believe what he saw at the chicken house. There were three death chickens on the floor. At the moment, the parrot was standing proudly and screaming at the last old chicken; “Say Catano or I’ll hit you”.

hari diberikutnya, laki- laki tersebut kembali ke sangkar ayam lagi. beliau membuka pintu dan sangat terkejut. Dia tidak sanggup mempercayai apa yang dilihatnya di rumah ayam ini. Ada tiga ayam yang mati di lantai. Pada ketika itu, si Beo bangun dengan bangganya sambil meneriakkan pada ayam terakhir “ katakana Catano atau saya akan memukulmu”

0 komentar

Posting Komentar