Kamis, 01 Maret 2018

Narrative Text The Magic Paint Brush Budbahasa Value Dan Artinya

Narrative text “ The magic paint Brush” has a moral Value the greediness will destroy someone. Berikut yaitu Narrative text berjudul “ the Magic paint Brush” memiliki pesan moral keserakahan akan menghancurkan seseorang. Berikut yaitu kisah “ the magic paint brush dan terjemahannya. The Magic Paint Brush

Once upon a time, there was a young man called Ma Liang. He was poor and kind and liked drawing so much that he drew pictures everywhere. One night, he dreamed that an old man gave him a magic paintbrush and asked him to use it to help poor people. When he woke up, he found the magic paintbrush on his desk.

Pada jaman lampau, ada seorang cowok yang berjulukan Ma Liang. Dia yaitu miskin dan baik dan sangat suka menggambar sehingga ia menggambar gambar dimana saja. Suatu malam, ia memimpikan bahwa seorang bau tanah memdiberinya sebuah kuas aneh dan meminta dirinya untuk menggunakannya memmenolong orang orang miskin. Ketika ia terbangun, ia menemukan kuas aneh itu di mejanya.

From that day on, he used the paintbrush whenever poor people needed help. When he saw that people had no water to use in the fields, he drew a river and the river came to life. People could bring water from the river to the field to help their crops grow. When he saw the hard working farmers struggling to feed their families, he drew more food for them to eat. Soon many people knew about the magic paintbrush and were very grateful to Ma Liang.

Dari hari itu, ia memakai kuas aneh itu kapanpun orang orang miskin membutuhkan menolongan. Ketia ia melihat orang orang tersebut tidak mempuyai air untuk mengairi sawah, ia menggambar sebuah sungai dan sungai tersebut menjadi kenyataan. Orang orang mengambil air dari sungai untuk mengairi ladang untuk membuat tanamannya tumbuh. Ketika ia melihat seorang petani bekerja keras member nafkah ke keluarganya, ia menggambar banyak makanan untuk mereka makan. melaluiataubersamaini segera banyak orang mengetahui wacana kuas aneh tersebut dan sangat berterimakasih kepada Ma Liang.

But in the village, there lived a rich man who was mean and decided to steal the paint brush from the young man so that he could use it to become even richer. So he sent his servants to Ma Liang's home to steal the magic paintbrush.

Akan tetapi di desa tersebut, hiduplah seorang kaya yang sangat iri dan memutuskan untuk mencuri kuas aneh tersebut dari cowok tersebut sehingga ia sanggup menggunakannya untuk menjadi semakin kaya. Sehingga ia mengutus pelayannya ke rumah Ma Liang untuk mencuri Kuas aneh tersebut.

Once he had the paintbrush, he felt very happy and he invited his friends to come to his home so that he could show them his new possession. He drew a lot of pictures, but none of them would come to life for him. He was very angry that the paintbrush would not work for him so he sent for Ma Liang. vKetika ia sudah memiliki kuas aneh tersebut, ia sangat senang dan mengundag mitra kawannya untuk hadir ke rumahnya sehingga ia sanggup menunjukkannya ke mitra kawannya. Dia menggambar beberapa gambar, akan tetapi tidak satupun menjadi faktual untuknya. Da sangat murka alasannya yaitu kuas sakti itu tidak akan bekerja untuknya sehiga ia mengutus seseorang untuk menemui Ma Liang.

He said to the young man "If you draw some pictures for me and bring them to life, I will set you free." Ma Liang did not want to help such a bad man, but he had an idea. He said to the bad man, "What would you like me to draw?"

Dia menyampaikan ke cowok tersebut “ jikalau engkau menggambar beberapa gambar untukku dan menghidupkannya, saya akan melepaskanmu.” Ma Liang tidak ingin memmenolong orang jahat ini, akan tetapi ia mempuyai sebuah ide. Dia menyampaikan kepada orang jahat tersebut.,” apa engkau inginkan untuk ku gambar?”

The rich man said, "I want a golden mountain. I will go there to gather gold." But the young man drew a sea first. The rich man was angry and said," Why did you draw a sea? I want a golden mountain. Draw it quickly!"

Si orang kaya tersebut mengatakan, “ saya ingin sebuah pegunungan emas. Saya akan pergi kesana dan mengumpulkan emas.” Akan teatpi si cowok tersebut pertama tama menggambar sebuah samudera. Si orang kaya tersebut murka dan menyampaikan “ mengapa engkau menggambar samudera? Saya ingin sebuah pegunungan emas. Gambarlah dengan cepat!

So the young man drew a golden mountain which was far away from the sea. The rich man said, "Draw a big ship quickly. I want to go there to gather gold." The young man smiled quietly and drew a big ship. The rich man jumped into the ship and set off to find the gold but when the ship sailed to the middle of the sea, Ma Liang drew a large wave which destroyed the ship and the rich man was never seen in the village again.

Sehingga si Pemuda tersebut menggambar sebuah Gunung emas yag jauh dari lautan. Si Orang kaya tersebut mengataka, “ gambarlah sebuah kapal besar cepat. Saa akan pergi mengumpulkan emas. Si orang kaya tersebut naik ke dalam kapal dan berangkat mencari emas akan tetapi dikala kapal berlayar di tengah samudera, Ma Liang menggambar sebuah gelombang besar yang merusak kapal dan si orang Kaya tidak pernah terlihat lagi di desa.

After that, the young man lived with his family happily and used the magic paintbrush to help the poor people as the the old man had asked him to do and the magic paintbrush was known and loved by everyone.

Sesudah itu, si Pemuda tersebut hidup dengan keluarganya dengan senang dan memakai kuas ajaibnya untuk memmenolong orang miskin menyerupai yag diperintahkan dan kuas aneh tersebut populer dan dicintai banyak orang.

0 komentar

Posting Komentar